Senin, 26 Desember 2016

[ Random Raview ] Headshot Movie




Kembali lagi dengan saya di Blog Random ini, kali ini saya akan sedikit mereview film lokal ( Indonesia ) yang saya nikmati di salah satu bioskop yang berjudul Headshot. bagi kalian yang tau film aksi lokal dengan aksi yang cukup membuat kalian “tercengang” seperti The Raid : Redemption dan The Raid 2 : Berandal maka kalian akan mudah menikmati film Headshot ini. Sayang film Headshot ini tidak ada sangkut pautnya dengan 2 film The Raid karena berbeda staff yang membuat film ini.

Untuk sinopsis dari film Headshot ini,film ini menceritakan seorang laki laki bernama Ishmael ( diperankan oleh Iko Uwais ) yang menderita amnesia akibat tertembak di bagian kepala dan dirawat oleh seorang dokter bernama Ailin ( diperankan oleh Chelsea Islan ). Ishmael pun mencoba mencari tau siapa dia dan kenapa dia menderita amnesia ditambah dengan adanya luka di kepalanya tersebut, semakin dia mencari jawaban atas segala pertanyaan nya semakin dia dikejar oleh masa lalu nya dan membuat orang orang di sekitarnya tidak aman..

Sedikit review mengenai film besutan Mo Bersaudara dengan naskah cerita hasil Timo Tjahjanto ini, bila kalian yang memiliki rasa “kangen” akan penampilan dari Iko Uwais seperti di film Merantau, The Raid dan The Raid 2 mungkin di film ini rasa kangen kalian akan sedikit terobati danakan menghasilkan rasa puas akan performa dari iko Uwais ini sama seperti di 3 film yang dibintangi oleh nya. Unsur lain yang membuat film ini menarik untuk ditonton adalah adegan fighting yang khas akan silat yang sama seperti di 3 film yang dibintangi oleh Iko Uwais. Yang menarik lagi dari film ini adalah kemunculan 3 pemeran yang sebelumnya muncul di film The Raid : Berandal yaitu Very Tri Yulisman, Julie Estelle dan Epy Kusnandar yang menurut saya di film Headshot ini cukup memberikan kesan yang cukup epic terutama dengan penampilan Very Tri Yulisman dan Julie Estelle. Begitu pula dengan penampilan Sunny Pang yang cukup diacungi jempol karena performa dia sebagai karakter yang menurut saya menjadi biang permasalah di film ini, tidak lupa dengan penampilan Chelsea Islan yang mungkin bagi yang menonton akan memberikan tanggapan betapa menariknya perempuan ini di film ini, terlebih lagi saya juga penyuka perempuan berkacama ( LOL )

Untuk jalan cerita di film ini menurut saya cukup menarik karena memang naskah cerita dibuat oleh Timo Tjahjanto yang notabenenya sudah berpartipasi dalam berbagai film ( terutama film horror yang tidak biasa ) seperti Killers, Rumah Dara, The Night Comes for Us, Dara, Takut : Faces of Fear dan V/H/S/2 jadi sudah bisa diperkirakan bagaimana jalan cerita dari film Headshot ini bila ditulis oleh seorang Timo Tjahjanto yang akan membuat rasa penasaran bagi para penonton karena seperti apa kelanjutan dari adegan ini ke adegan berikut nya, bagi saya pribadi yang sudah dikatakan di kalimat atas perihal cukup menarik adalah bagaimana seorang Ishmael mencari jawaban dari masalah amnesia nya tersebut dan juga berbagai penampilan fighting yang cukup banyak mengeluarkan darah dan juga kesan tembak menembak yang dirasa cukup memambah bagaimana kerasnya film ini

Dan ini lah bagian yang bagi pribadi saya adalah yang terbaik, yaitu backsound atau background music dari film ini yang membuat saya terpukau karena dirasa pas dengan adegan adegan yang ditampilkan dan juga bagaimana tempo perubahan BGM yang dirasa sangat pas dan membuat penonton tidak cepat bosan dengan backsound yang keras karena adegan pertarungan dan tembak menembak di film ini.

Setiap film pasti memiliki sisi negatifnya, seperti halnya di film ini. Yang menurut saya sisi negative atau sisi kurang dari film ini adalah jalan cerita yang menurut saya dirasa singkat ( mungkin karena durasi film ini ) karena hampir menuju to the point tanpa adanya basa basi dari setiap karakter karena setiap menit berganti, ada saja masalah yang datang. Satu hal yang dirasa kurang adalah bagaimana pengambilan adegan yang menurut saya akan membuat sedikit pusing bagi yang pertama kali menikmati film aksi lokal karena terlalu banyak gerakan dan tidak tepusat pada satu titik pengambilan adegan jadi memberikan kesan bila sang karakter bertarung atau terlempar maka sang pengambil gambar akan ikut bergerak tapi tidak pada satu titik pengambilan adegan dan seakan mengukti, tapi dari sisi kurang di film ini sudah bisa ditutupi dengan banyak adegan yang bernuansa dengan film The Raid dan The Raid 2 baik dari koreografi dan adegan tembak menembak tapi di Headshot ini menghasilkan banyak adegan yang tidka ada di 2 film The Raid.]

Overall film ini mungkin akan sangat direkomendasikan bagi yang ingin mengobati rasa kangen akan performa bertarung dari Iko Uwais dan juga bagi yang ingin menikmati bagaimana film lokal yang mulai menunjukan performa perfilman yang menarik atau worth it untuk dinikmati dan juga koreografi silat yang membuat film ini semakin menarik untuk ditonton,tapi mungkin bagi yang jarang menonton film lokal dengan bumbu koreografi yang tidak terbiasa dan jalan cerita yang to the point mungkin akan berpikiran “ waste of time “ bila menonton film ini ( mungkin sudah keseringan nonton film luar negeri dengan koreografi yang mumpuni tapi tolong, koreografi luar dengan koreografi lokal itu berbeda jadi saya cukup ketawa saja bila ada yang membanding banding kan ) dan menurut saya pribadi film ini bisa dijadikan referensi bila ingin mengisi waktu luang untuk menonton film yang tidak biasa hasil karya lokal dengan bumbu adegan luar negeri jadi dirasa memberikan rating 8.4/10 untuk film ini karena cukup worth it untuk ditonton dan dinikmati.

Yep mungkin itulah review singkat mengenai film Headshot ini, akan ada beberapa film yang akan saya review berikutnya sebelum menutup akhir tahun 2016 ini, so jangan lewatkan dan mungkin akan menjadi referensi untuk ditonton………..


KEEP SELF-FIVE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar